Rabu, 06 Agustus 2014

Politik Memang Kejam Itu Kata Temanku

Politik memang kejam, kata temanku membuka sebuah wacana setelah libur lebaran terlewati. Banyak sekali kejadian yang terlewati ketika berpuasa dan setelah lebaran dalam kancah perpolitikan Indonesia. Saya sendiri setuju dengan ungkapan yang diambil oleh teman saya mengenai politik memang kejam. Kita melihat dalam pilihan presiden 2014 ini yang hanya diwakili oleh dua orang di Indonesia menjadi suatu ajang pertarungan tersengit sepanjang masa. Dari awal Presiden pertama terpilih sampai dengan pemerintahan SBY tidak pernah semeriah ini pemilihan Presidennya. 

Gegap gempita dalam pesta demokrasi tahun ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat luas terutama para remaja yang sudah memiliki hak ikut dalam pemilihan suara bagi calon presiden terpilih. Mereka bisa memulai belajar dari tahun ini untuk menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Banyak sekali pergerakan politik yang semuanya merupakan hal baru bagi mereka, dengan kampanye hitamnya, dengan berbagai strategi politik, dengan berbagai isu dan fitnah, dan masih banyak hal yang disuntikkan dalam pemilu kali ini.

Para pendukung dari calon Presiden tidak kalah gentarnya ikut dalam melancarkan serangan terhadap lawan calon Presiden yang maju dalam pilpres tahun ini. Segala informasi dari berita yang bisa dipercaya dan tidak bisa dipercayapun juga ikut meramaikan suasana kancah perpolitikan. Baik dari media besar maupun kecil, baik yang benar maupun yang salah ikut meramaikan semuanya. Banyak sekali berita media yang dishare lewat sosial media yang sekiranya bisa membantu mengetahui kegiatan semuanya.

Tahun 2014 dalam perayaan pesta demokrasi ini sangat menarik, karena banyak sekali golongan putih atau golput yang ikut serta berpartisipasi dalam pemilihan presiden kali ini. Yup banyak sekali persentase pemilih dari golongan putih ini yang membuang suara pada salah satu calon Presiden RI 2014 - 2019, mereka umumnya ikut melakukan pencoblosan setelah melakukan pembelajaran dari segi keunggulan dan kekurangan masing-masing calon terpilih. Teman saya yang memberikan wacana politik memang kejam merupakan pendukung calon Presiden terpilih nomor 2 yang memang sudah ditetapkan oleh KPU sebagai pemenang kali ini. Sekalipun sudah ditetapkan sebagai pemenang tetapi dari kubu calon nomor 1 masih belum berhenti mengalah, karena pelantikan Presiden baru terjadi pada bulan Oktober mendatang. 

Kejamnya perpolitikan memang sangat kentara dilihat dari gambaran nyata kepada calon terpilih nomor 2 yang selalu terkena kampanye hitam maupun fitnah yang sangat keji, dimulai dari fitnah pencitraan sampai dengan fitnah PKI yang menyangkutkan kedua orang tuanya. Sungguh miris pesta demokrasi tahun ini, tapi ini adalah awal kebangkitan demokrasi super keren bagi Indonesia, demokrasi yang akan sangat tangguh dalam pemerintahan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.